Refleksi Piagam Madinah Dalam Kehidupan Beragama

Written By Link on Sabtu, 18 Juni 2011 | 07.47

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Foto : Internet
Oleh: Rusdianto dan Hamdani

Seperti tahun-tahun sebelumnya, umat Islam di Tanah Air kembali memperingati hari lahir atau Maulid Nabi Muhammad SAW.

Berbagai kegiatan religius serta ceramah bertema kerukunan antarumat beragama menjadi topik utama para mubalig di masjid-masjid menyusul insiden kerusuhan bernuansa SARA di sejumlah daerah.

Rasa toleransi antarumat beragama terusik dengan insiden perusakan sejumlah gedung milik umat Kristen di Temanggung, Jawa Tengah atau penyerangan terhadap jamaah Ahmadiyah di Umbulan, Cikeusik, Pandeglang, Banten, baru-baru ini.

Berbagai kalangan termasuk tokoh lintasagama mengutuk keras sambil mengatakan aksi anarkis tersebut bertentangan dengan ajaran agama manapun di muka bumi, apalagi bangsa ini juga mendeklarasikan diri untuk hidup berdampingan dengan rukun di tengah keanekaragaman sebagaimana tertuang dalam UUD 1945.

Dalam ajaran Islam, semangat hidup rukun dan toleransi antarsuku dan antarumat beragama sudah sejak lama dideklarasikan Nabi Muhammad SAW melalui Piagam Madinah atau dikenal juga dengan Konstitusi Madinah.
Selengkapnya

blog counter


Kepri Online 04 May, 2011


--
Source: http://keprionline.blogspot.com/2011/02/refleksi-piagam-madinah-dalam-kehidupan.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar