Paket Bom Teror Psikologis Massal

Written By Link on Sabtu, 18 Juni 2011 | 07.47

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Serbuk bom dalam buku (foto: gressnews.com)
Maraknya aksi teror melalui paket bom menimbulkan ketakutan massal. Masyarakat mulai dari tokoh, aparat penegak hukum, aktivis sampai kalangan artis juga jadi sasaran teror paket bom.

Selama empat hari terakhir, sedikitnya empat paket bom yang dikirim berbentuk buku kepada sejumlah orang.

Pertama, paket untuk aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Absar Abdala. Paket yang dikirim ke markas JIL di Kedai Tempo, Utan Kayu, Jakarta, itu melukai dua polisi dan seorang satpam karena meledak saat akan dibuka.

Kedua, paket untuk Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Gories Mere.


Ketiga, paket untuk pentolan grup band Dewa 19 yang juga pemilik Manajemen Republik Cinta (MRC) Ahmad Dhani, paket untuk Ketua Umum Pemuda Pancasila Yapto Soeryosoemarno.

Terakhir, seperti diberitakan di televisi, paket bom juga ditemukan tidak jauh dari kediaman pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bogor.

Paket bom berbentuk buku tersebut, didalamnya ditemukan sebuah pipa berisi Potasium Chlorat berjenis low explosive. Paket-paket itu diantarkan seorang kurir dengan pengirim dan alamat fiktif.

Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia Rizal Darma Putra, seperti dilansir situs antaranews.com mengatakan, teror melalui paket bom bertujuan untuk ketakutan secara massal.

''Ini untuk membangun ketakutan psikologis massa. Paket bom ini bukan berdaya ledak besar, korbannya tidak akan banyak, tapi dampaknya sangat besar karena dapat menimbulkan ketakutan  masyarakat,'' katanya.

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar mengimbau warga masyarakat hati-hati terhadap adanya kiriman paket misterius.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan aparat penegak hukum mengusut tuntas pelakunya.

Sementara itu, warga masyarakat di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan menilai teror berbentuk paket bom merupakan bentuk keputusasaan teroris untuk meneror orang asing serta aset barat.

''Kalau dulu yang diledakkan teroris adalah gedung milik asing, seperti hotel dan tempat-tempat yang dikunjungi bule. Sejak polisi melalui Detasemen 88 antiteror menabuh genderang perang terhadap teroris, mereka kehilangan cara untuk meledakkan aset-aset barat, terutama Amerika,'' kata Amon, warga.

Terlepas dari perbedaan pemahaman setiap individu, terutama faham teroris yang menghalalkan teror bom. Hati nurani kita sebagai umat beragama tidak akan menerima tindak kejahatan yang menghilangkan nyawa orang lain. 


Agama dan kepercayaan manapun melarang umat manusia untuk saling membunuh.

Ada dua pemikiran dari penulis, pertama teror paket bom adalah bentuk keputusasaan teroris untuk meneror aset barat. Kedua mereka tidak lagi pandang bulu dalam menetapkan target teror, yang penting misi mereka terlaksana.

Silakan tinggalkan komentar jika pembaca punya pemikiran lain.

blog counterDiseƱo Web


Kepri Online 15 May, 2011


--
Source: http://keprionline.blogspot.com/2011/03/paket-bom-teror-psikologis-massal.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar